Bakar rumah

Weekend adalah saat yang tepat untuk Netflix and chill. Biasanya, saya kurang suka yang bentuknya drama karena tidak bisa ditonton sekali duduk. Tapi kali ini berbeda.

Di beranda Netflix, saya melihat wajah yang tidak asing. Ada wajah cakep Mei Nagano yang terpampang di sana. Sebagai fans nomor satunya mba Mei, ya sudah jelas saya memantapkan diri untuk marathon nonton serial yang judulnya Burn the House Down ini. Mumpung Sabtu dan Minggu tidak ngapa-ngapain, kan.

Source materialnya adalah dari komik yang judul aslinya Mitarai-ke, Enjō Suru/The Mitarai Family Goes Up in Flames. 8 volume komiknya rilis dari bulan Maret 2017 sampai April 2021.

Oleh Netflix, Burn the House down dideskripsikan sebagai serial bergenre misteri thriller. Sejak saya mulai menonton karya-karya mba Mei, genre ini di luar kebiasaan. Serial ini mengangkat tema pengungkapan kebenaran di balik insiden kebakaran rumah sebagai plot utama. Oleh karena itu, mari kita coba habiskan.

Jalan cerita

Plot cerita sebenarnya sangat sederhana. Ini tentang seorang anak yang menuntut balas dendam karena keluarganya sudah hancur bersamaan dengan rumah yang habis dilalap api. Yang tidak sederhana adalah bagaimana plot tersebut ter-reveal.

Cerita dibuka dengan pov dari drone ke sebuah rumah yang terbakar. Tidak jauh dari lokasi kejadian, ada mc kita, seorang gadis berusia 12 tahun yang berlari berlari menghampiri ibunya yang sujud seakan memohon ampun.

Source: imdb

Anak kecil itu adalah Anzu Murata.

13 tahun kemudian, Anzu kembali ke lokasi yang sama. Di sana telah berdiri rumah baru dan diberi nama keluarga lamanya, Mitarai. Anzu bekerja sebagai pembantu rumah tangga di sana. Majikannya adalah Makiko Mitarai. So, technically, Mikako adalah ibu tirinya. Walaupun begitu, Anzu menggunakan nama samaran lain: Shizuka Yamauchi.

Kenapa? Karena dia sedang dalam misi mencari fakta peristiwa kebakaran 13 tahun lalu. Anzu curiga kalau Mikako adalah pelaku pembakaran yang tidak cuma membuat rumahnya rata dengan tanah, tapi juga membuat keluarga hancur. Ibunya Anzu, Satsuki, bahkan sampai amnesia.

Mikako sebenarnya bukan stranger buat Anzu. Mikako adalah ibu tunggal dari dua anak yang salah satunya adalah teman sekolah Anzu. Dari situ, Satsuki dan Mikako jadi dekat. Mikako bahkan sering banget main-main ke rumah Anzu. Saking seringnya, timbul iri hati dan cemburu dalam diri Mikako. Dia mulai sering mencuri barang-barang dari rumah Satsuki.

Source: the Hollywood Reporter

Pasca kebakaran, orang tua Anzu bercerai. Satsuki mengajak Anzu dan adiknya, Yuzu. Sementara itu ayahnya, Osamu, nikah lagi sama Mikako. Mikako pun meraih kesuksesan yang dulu dia idam-idamkan. Dia sekarang bukan cuma istri dari seorang kepala rumah sakit, tapi juga model/influencer paruh waktu. Mikako jadi sering nge-post barang-barang mewahnya di social media. Dari sini, Anzu terpikir untuk masuk ke lemari di lantai atas yang sering ditampilkan di media sosial Makiko. Dia yakin akan menemukan bukti yang mengaitkan Makiko dengan kebakaran tersebut.

Karena Mikako memiliki citra sebagai istri teladan serba bisa, dia butuh bantuan dari seorang asisten rumah tangga. Ini adalah kesempatan buat Anzu untuk menyusup. Anzu bekerja dengan rajin di rumah lamanya itu sampai-sampai Mikako percaya banget sama dia. Walaupun begitu, Anzu tetap dilarang untuk naik ke lantai dua.

Source: imdb

Dan benar saja, Anzu menemukan jepit rambut yang dia tahu milik ibunya. Anzu mulai curi-curi naik ke lantai dua. Di sana, dia ketahuan sama Kiichi, anaknya sulung Mikako yang hikkokumori. Awalnya mereka berdua memang berselisih, tapi toh mereka tetap adalah childhood friends. Plus, Kiichi juga ga seneng sama ibunya sendiri.

Wait, tadi katang Mikako punya dua anak, kan? Si bungsu kemana? Anak kedua, Shinji, lagi kuliah kedokteran karena dialah satu-satunya yang dianggap pantas mewarisi bisnisnya Osamu. Fyi, Shinji di sini has romantic feeling sama Yuzu.

Jadi apakah benar kalau Mikako adalah pelaku pembakaran?

Long story short, pelaku sebenarnya adalah Shinji.

Lah.

Impression

Mengusung genre thriller-mystery, harus saya akui kalau terasa ada yang kurang setelah menonton episode terakhirnya.

Dalam delapan episode yang berlangsung, unsur thriller nyaris ga ada sama sekali dan lebih banyak diwarnai oleh drama misteri. Ketegangan yang dihadirkan terasa kurang meskipun konflik cerita sudah memuncak. Namun, penonton tak perlu kecewa. Meskipun elemen thriller agak memudar, penonton masih bisa menikmati misteri yang disajikan dalam series ini. Setiap episode mengungkapkan fakta baru yang selama ini dicari oleh Anzu.

Villain dalam series ini, Makiko Miratai, sukses membuat saya kesal. Dari seorang ibu tunggal yang miskin, Makiko memanfaatkan peristiwa tragis keluarga Mitarai untuk mengubah nasibnya sendiri.

Di sisi lain, kisah protagonis utama, Anzu Murata, yang menyedihkan mampu menarik simpati. Anzu di sini tidak digambarkan bak karakter sinetron yang serba ikhlas dan pasrah sama keadaan. Yes, nasibnya menyedihkan tapi dia tumbuh menjadi karakter yang kuat dan cerdas.

Source: the Hollywood Reporter

Soal plot twist, series ini kayak buru-buru banget menjelang akhir. Plot twist praktis dikeluarkan semua di episode 7 dan 8. Saya sampai harus berulang kali mem-pause and play supaya bisa benar-benar mengerti apa yang mau disampaikan. Untungnya, happy ending ceritanya tidak terasa dipaksakan.

Akhir kata, sebagai fans dari mba Mei Nagano, saya kira menonton Burn the House Down di Netflix pada akhir pekan adalah pilihan yang tepat.

Category:

Date:

Up next:

One response to “Bakar rumah”

  1. […] Burn the House Down, karena ada mba Mei Nagano di jajaran cast-nya, sudah tentu saya akan bilang kalau serial ini […]

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *