Dibanding punya gaji belasan juta, memiliki seorang mentor yang baik di awal-awal karir itu jauh lebih susah dan impact-nya lebih powerful buat karir-karir kamu ke depannya. Kenapa saya bilang begitu? Simply karena career trajectory dan salary-mu nanti jadi eksponensial.
Ini sudah saya buktikan sendiri. Di awal-awal saya bekerja, gaji saya UMR lebih 100 ribu, jauh lebih rendah dibanding teman-teman sepantaran. But luckily, saya dapat mentor yang baik. Baik dalam arti not necessarily suka mentraktir anak-anak buahnya dan ga pernah marah. Sebaliknya, mentor/bos saya dulu lumayan suka marah-marah, in a good way. Tapi namanya juga freshgrad, kena marah sedikit mentalnya kena.
Tapi ini adalah tempaan yang berharga. Ini justru mendorong saya untuk terus berkembang. Walaupun saya tidak bisa bilang saya sudah sukses, tapi saya bisa bilang kalau saya tidak bisa sampai di posisi ini tanpa mentor saya itu.
Ini lah mungkin dirasakan oleh polisi baru lulus Mai Kawai saat tiba-tiba dia harus bekerja di bawah arahan inspektur polisi Seiko Fuji.
Jalan cerita
Serial ini (kayaknya) menganut konsep double mc. Serialnya memang ceritanya mengikuti kisah Mai Kawai, seorang polisi baru lulus yang harus bekerja di bawah Seiko Fuji. Fuji-san ini sebenarnya adalah inspektur polisi teladan yang punya rasa keadilan yang tinggi. Karena suatu alasan, Fuji-san dipindahkan dari kepolisian pusat ke pos polisi Machiyama. Ini mah career progression but reversed.
Kawai-san dan Fuji-san ini sifatnya sangat bertolak belakang sebenarnya. Kawai ini jadi polisi demi kestabilian finansial (sounds familiar, right?). Sementara Fuji jadi polisi demi mengabdi kepada masyarakat. Tapi mereka terpaksa harus bekerja sama sebagai pasangan mentor dan mentee.
Format ceritanya sebenarnya episodik, jadi tiap episode menceritakan kasus yang berbeda. Walaupun begitu, tetap ada main story yang ingin diceritakan. Apa itu?
Fuji-san sebenarnya bukan dipaksa pindah ke pos polisi Machiyama. Dia secara sadar meminta pindah ke sana demi satu misi: mengungkap fakta kecelakaan yang menimpa, Sakura, teman seangkatannya dulu yang jadi korban tabrak lari sampai lumpuh.
Sembari menyelidiki diam-diam kasusnya Sakura, Fuji-san harus membimbing Kawai-san menjadi polisi yang lebih baik, lebih tough. Fyi, Kawai-san ini lemah banget hatinya. Tidak ada episode dimana Kawai-san ini terpikir untuk resign wkkw.
Jadi apakah Fuji-san bisa menyelesaikan misi pribadinya? Yang lebih penting lagi, apakah Fuji-san akan balik ke kantor polisi pusat nantinya?
Silahkan nonton sendiri. Satu hal yang pasti: it ends happily.
Impression
Seperti Burn the House Down, karena ada mba Mei Nagano di jajaran cast-nya, sudah tentu saya akan bilang kalau serial ini bagus.
Ini memang bias sekali, tapi ijinkan saya men-defend argumentasi saya.
Genre serialnya adalah komedi dan it lives up my expectations. Mba Mei Nagano yang biasanya hobi nangis ternyata bisa juga ngelawak. Interaksinya dengan Erika Toda (sebagai Fuji-san) menyenangkan ditonton. Terasa benar-benar mengayomi Kawai-san gitu deh.
Selain karakter Fuji dan Kawai, ada juga duo detektif Minamoto dan Yamada dari kantor polisi pusat. Mereka berdua kocak dan interaksi mereka dengan Fuji dan Kawai juga menghibur. Saya padahal sempat sedikit berekspektasi kalau Kawai bisa menjalin hubungan dengan Minamoto. Tapi ternyata ga kejadian wkkw.
Kepala polisi di pos Machiyama, Igasaki-san (diperankan sama Tsuyoshi Muro) juga kocak banget. Dia selalu memilih santai dan malas-malasan, tapi sebenarnya sangat peduli dan memperhatikan bawahannya. Di momen-momen tertentu, seperti di episode-episode terakhir, Igasaki-san bisa wise dan kebapakan (walaupun tetap ngelucu juga ending-nya).
Police in A Pod ceritanya memang dimaksudkan untuk sesantai dan seringan mungkin. Tidak ada kasus-kasus dan misteri yang bikin mikir. Semuanya berhasil dipecahkan dengan cara yang sesedarhana mungkin.
Melalui dorama Police in A Pod ini, saya juga jadi tahu kalau pekerjaan polisi di Jepang sana itu ga hanya menangkap penjahat atau pengedar narkoba! Mereka juga bertugas berpatroli di sekitar pos polisi, membantu masyarakat dengan masalah-masalah receh mereka. Mulai dari memberikan informasi jalan, membantu menangkap anjing, sampai mengajar anak-anak menyebrang jalan, semua mereka lakukan. Kesannya sangat ramah dan mengayomi masyarakat banget. Agak beda dengan di …. yang kesannya itu harus disegani dan dihormati sampai nunduk-nunduk kapan saja dimana saja.
Serial Police in A Pod ini adalah adaptasi dari manga Hakozume: Kōban Joshi no Gyakushū yang dirilis tahun 2017. Konon, mangaka sendiri adalah mantan perwira polisi benaran. Jadi mestinya ceritanya real berdasarkan pengalaman hidupnya sebagai polisi (plus dilebay-lebaykan for the sake of comedy).
Jika kalian mencari tontonan yang ringan dan ingin tertawa, Police in A Pod adalah pilihan tepat.
One more thing. Lagu OST-nya sopan banget di telinga.
Leave a Reply