Stream or skip? just skip

Bagi penonton asing yang menonton adaptasi live-action dari serial Jepang adalah sebuah tantangan. Seringkali terjadi kesalahpahaman budaya dan bahasa yang mendalam. Nuansa halus dalam bahasa dan perilaku, yang merupakan inti dari cerita, dapat hilang dalam terjemahan. Hal ini membuat penonton kesulitan untuk benar-benar memahami dan menghargai kedalaman emosi serta makna yang terkandung dalam karya asli.

Ini mungkin yang terjadi saat saya ngedumel setelah selesai menonton Land of Tanabata/Tanabata no Kuni.

Full spoiler (save your time)

Ceritanya agak kompleks, tapi akan saya coba sederhanakan. Wish me luck.

Main character kita adalah Yoji Minamimaru, atau Nanmaru for short. Dia ini mahasiswa airhead (bocah kosong wkwk) yang entah kenapa bisa sampai di tingkat akhir. Dia ini tergabung di klub supranatural di kampusnya. Cuma disana Nanmaru merasa diterima. Kenapa? Karena Nanmaru punya hole-making skill, walaupun lubangnya kecil dan mesti teriak-teriak.

Satu waktu, Nanmaru dipanggil sama Professor Emi. Dia memberi tahu Nanmaru kalau dia punya hubungan keluarga sama Professor Masami Marukami, yang menghilang saat melakukan riset terkait festival Tanabata yang diadakan di desa Marukami.

Bertekad menacari Professor Marukami, Professor Emi dan mahasiswa-mahasiswanya, Tagaya dan Tomoko, plus Nanmaru pergi ke desa Marukami. Warga desa di sana sebenarnya agak sinis sama outsider, tapi setelah tahu kalau Nanmaru adalah Minamimaru, perlakuan warga desa mendadak berubah. Bahkan, Nanamaru pun dipanggil young master sama warga desa.

Ini karena Minamimaru adalah nama keluarga yang punya royal blood. Pemimpin desa memang dari keluarga Marukami, tapi jauh sebelumnya, pemimpin desa adalah keluarga Minamimaru. Karena kepala keluarga Minamimaru terbunuh tanpa punya anak laki-laki, Keluarga Marukami, menggantikan posisinya.

Balik ke desa Marukami. Ada alasan kenapa warga desa bersikap tidak ramah sama outsider. Ini karena outsider yang mereka temui selama ini ingin mengubah gunung Marukami menjadi hotel dan resort. Warga desa jelas menentang hal ini dengan keras. Tapi mereka tampaknya tidak perlu bersusah payah mengusir orang luar-orang luar itu karena mereka udah keburu mati dengan cara yang misterius. Mereka meninggal mengenaskan seolah ditembak oleh suatu bola yang besar. Ini mirip seperti kekuatan Nanmaru, tapi jauh lebih superior.

Balik ke festival Tanabata. Festival ini biasanya diadakan setiap tanggal 7 bulan July. Tapi di desa Marukami berbeda. Festival ini dirayakan di bulan Juni. Di malam festival, Nanmaru ketemu lagi sama Sachiko (mereka udah ketemuan sebelumnya pas Nanmaru dan Tagaya makan di warteg setempat).

Di sana, Sachiko cerita kalau di desa Marukami, ada orang-orang yang disebut “within reach” dan “window opener”. Within reach ini adalah orang-orang dengan kemapuan telekinesis (hole-making skill) kayak Nanmaru. Termasuk mc kita, praktis jumlahnya cuma 5 orang. Sisanya ada Takashi (abangnya Sachiko), Professor Marukami, Yoriyuki Marukami dan buyutnya Sachiko (currently jadi pemimpin spiritual desa Marukami). Orang-orang yang termasuk within reach ini secara de facto dan de jure eligible menjadi priest desa Marukami, dengan syarat dia harus menetap di sana. Window opener jumlahnya jauh lebih banyak dan Sachiko adalah salah satunya.

Kelebihannya apa? “Cuma” dapat mimpi buruk ketemu alien.

Setelah mengetahui fakta tadi, Nanmaru, Tagaya dan Tomoko kembali ke Tokyo sementara Professor Emi tetap tinggal di desa. Di Tokyo, Nanmaru ketemu sama Takashi. Takashi ini diceritakan sebagai sosok yang ditakuti warga desa. Bahkan Sachiko dan keluarganya pun takut sama dia. Walaupun begitu, Takashi adalah orang yang mengajarkan Nanmaru mengendalikan kekuatan telekinesisnya. Berkat bantuan Takashi, Nanmaru jadi bisa membuat bola energi yang lebih besar.

Lho kok Takashi baik? Karena ada maksud terselubung dibaliknya.

Takashi memanfaatkan Nanmaru sebagai contoh sukses di seminar yang dia bikin bareng temannya (saya lupa namanya). By the way, seminar ini mirip seminar sukses di usia muda. Premisnya, Takashi akan bilang kalau semua peserta seminar akan bisa mengeluarkan bola energi seperti dirinya. Kalau mereka ga percaya, toh ada buktinya dalam diri Nanmaru. Basically, the audience are scammed, right?

Aki, teman satu klub Nanmaru yang journalist wannabe, mengetahui hal ini dan memberi tahu Nanmaru. Nanmaru lalu memilih berhenti. Dia berpikir untuk menggunakan kekuatannya untuk kebaikan. Tebak kebaikannya? Menghilangkan sampah. Sungguh mulia.

Tapi ada satu hal yang tidak (atau belum) diberi tahu Takashi ke Nanmaru: semakin banyak skill tersebut digunakan, anatomi tubuh penggunanya akan berubah.

Takashi dan buyutnya punya semacam jewel di jidat dan tangannya. Professor Marukami juga sama. Yoriyuki bahkan lebih parah. Wajahnya malah berubah jadi seperti monster burung dan jari tangannya ada 6 dan super besar. Di jidat Nanmaru pun sudah mulai timbul jewel itu, walaupun masih sebesar jerawat.

Kembali ke seminar tadi. Kepergian Nanmaru tidak membuat seminarnya usai. Sebaliknya, audince-nya malah semakin ramai karena di seluruh Tokyo terjadi fenomena aneh dimana banyak lokasi yang berlubang. Berapa petinggi pemerintahan pun terbunuh setelah sebelumnya muncul bola energi berwarna hitam.

Siapa pelakunya? Bukan Takashi, tapi Yoriyuki.

Siapa gerangan ini Yoriyuki? Dia mentornya Takashi merangkap love interest ibunya Takashi dan Sachiko.

Ini membuat Tokyo berada dalam kondisi gawat darurat. Yoriyuki dan Takashi lalu kembali ke desa Marukami setelah menghentikan seminar itu. Di sana, Yoriyuki dikejar oleh pasukan bersenjata milik swasta. Ini kayaknya bentuk pembalasan karena Yoriyuki sudah membunuh salah satu petinggi mereka. Takashi dan Buyutnya Sachiko tewas ditembus timah panas.

Karena buyutnya Sachiko sudah tidak ada, posisinya digantikan oleh Professor Marukami. Sebagai pemimpin desa yang baru, dia mencoba untuk mengajak Yoriyuki menyerahkan diri dan berdamai. Professor Marukami dan yang lainnya lalu berencana bertemu Yoriyuki di Gununug Marukami.

Fyi, festival Tanabata buat masyarakat di desa Marukami itu adalah seven sunset di bulan Juni. Kenapa sunset? Karena puncak Gunung Marukami kalau terpapar cahaya matahari terbenam, membentuk simbol yang ada di bendera Kasagi. Kenapa dilakukan di puncak Gunung Marukami? Karena di sana konon adalah tempat turunnya entitas extraterrestrial (aka alien) yang melindungi desa!

Entitas tersebut lalu mated dengan masyarakat lokal dan muncullah orang-orang yang digolongkan within reach. Festival Tanabata dimaksudkan sebagai “penunjuk jalan” bagi alien kalau-kalau mereka mau singgah lagi ke desa Marukami.

Balik ke Professor Marukami yang membujuk Yoriyuki. Rencana ini gagal karena Yoriyuki udah firm banget sama tujuan hidupnya, yaitu untuk menghancurkan Gunung Marukami dan membebaskan para window opener dari mimpi buruk.

Gunung Marukami pun hancur tapi warga desa perlahan merekonstruksinya. Professor Emi kini tinggal bareng Professor Marukami di desa. Nanmaru tetap airhead tapi at least dia punya kegiatan mengurus semacam flea market.

Impression

All in all, cerita Land of Tanabata/Tanabata no Kuni ini sebenarnya sangat kompleks tapi eksekusinya meh. Berikut alasannya:

Pacing cerita yang lambat

Awalnya saya mengira kalau pacing di paruh awal Golden Kamuy udah lambat banget. Eh ternyata pacing di Land of Tanabata masih bisa lebih lambat lagi. Walaupun ceritanya memang kompleks dan rumit, tapi seharusnya tidak menghabiskan kira-kira 10 jam buat ditonton. Land of Tanabata saya rasa bisa 2 atau 3 episode lebih pendek kalau saja Nanmaru tidak bloon dan Sachiko lebih straightforward sedikit.

Nanmaru (dan Sachiko) yang sibuk sendiri

Nanmaru ini benar-benar bikin sakit kepala. Bloon parah. Kegiatannya seakan cuma hahahihi doang di sepanjang 10 jam total durasinya.

Sebagai salah satu pemilik within reach, Nanmaru ini penasaran tapi segan/takut buat bertanya soal kekuatannya ini bahkan ke Sachiko. Ini bikin karakternya terlalu lambat berkembang. Nanmaru bilang ingin memaakai kekuatannya untuk sesuatu yang baik. Tapi satu-satunya kebaikan yang dia lakukan cuma melubangi mobil dan menyelamatkan anak kecil yang hampir terkena heat stroke.

Karakter Sachiko juga menyebalkan. Dia terlalu banyak diam di situasi genting. Di banyak momen, Sachiko ini jadi beban orang lain. Pas ketemu sama Yoriyuki di puncak gunung Murakami, Sachiko tiba-tiba ingin pergi ke sisi Yoriyuki. Ini apa maksudnya, sih? Mau mati bareng gitu?

Motivasi karakter yang tidak jelas

Banyak banget motivasi antar karakter yang ga jelas juntrungannya. Misalnya Professor Emi. Coba ngapain dia susah-susah mencari Professor Marukami? Karena rekan kerja? Kayaknya tidak perlu sebegitunya. Romantic reason? Di ending sih kelihatannya begitu tapi ini sama sekali ga diperlihatkan sepanjang 10 episodenya.

Ada lagi tindakan Yoriyuki yang melubangi bangunan-bangunan Tokyo. Ini apa coba tujuan dan manfaatnya. Untuk menciptakan kepanikan massal? Sepertinya tidak. Untuk revenge? Terus ke siapa? Dugaan saya, ini gara-gara Yoriyuki adalah bagian dari window opener doang. Ga jelas, bukan?

All in all, Land of Tanabata is easily a pass. Cukup saya saja yang ngomel-ngomel nonton ini.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *