Merayakan waktu

Waktu lebih berharga daripada uang.

Ini kata-kata mutiara dari orang-orang yang sudah make it ke orang yang belum. Tentu saja, kata-kata ini terdengar bijak dan mendalam. Orang-orang ini sering kali berbicara tentang betapa pentingnya menghargai setiap momen.

Sangat mudah bagi mereka yang berada di puncak piramida untuk menikmati waktu. Sedangkan bagi sebagian besar orang, termasuk saya, realitanya justru berkebalikan. Waktu adalah adalah komoditas yang paling mudah di-spend untuk survive di era kapitalisme ini.

Pola pikir yang sinis seperti ini memang tidak salah dan realistis. Tapi kalau kita ambil waktu sedikit untuk merenung, saya justru kepikiran hal yang sebaliknya. Justru semakin kita sibuk untuk survive, semakin penting buat kita untuk menghargai waktu yang sebentar itu.

Saban tahun, dunia bergerak makin cepat, literally and figuratively. “Menjebak” diri dalam rutinitas dan membiarkan “kuota” waktu kita lewat begitu saja bukan hal yang baik.

Coba bayangkan, berapa banyak momen indah yang terlewatkan karena kita terlalu sibuk memikirkan masalah keuangan? Tertawa bersama teman, berjalan-jalan di taman, atau sesederhana menikmati masakan mama di rumah. Semua ini adalah momen-momen remeh yang pada masanya akan sangat bernilai.

Film “Drawing Closer” meng-emphasize hal ini dengan indah.

Tentang Drawing Closer

“Drawing Closer” adalah film Jepang yang dirilis pada tahun 2024 dan sudah tayang di Netflix. Disutradarai oleh Takahiro Miki, film ini merupakan adaptasi dari novel populer karya Ao Morita yang berjudul “Yomei Ichinen to Senkoku Sareta Boku ga, Yomei Hantoshi no Kimi to Deatta Hanashi”. Kalau diterjemahkan secara kata per kata, artinya adalah kisah tentang bagaimana aku, yang diberitahu bahwa hidupku hanya tersisa satu tahun, bertemu denganmu yang hanya memiliki enam bulan untuk hidup. Judulnya panjang, khas light novel Jepang. Oleh karena itu judul internasionalnya dipersingkat menjadi Drawing Closer.

Sinopsis

Secara singkat, film ini bercerita tentang kisah cinta yang mengharukan antara dua remaja yang menghadapi sakit parah dan bagaimana mereka menemukan kebahagian dan makna hidup di tengah keterbatasan waktu yang mereka miliki.

Main character kita adalah Akito. Dia adalah seorang remaja yang jago melukis. Di satu momen dalam hidupnya, dia mendapatkan kabar bahwa hidupnya hanya tersisa satu tahun karena sebuah penyakit (saya lupa nama penyakitnya). Karena hal itu, Akito berubah menjadi pribadi yang gloomy dan pesimistis. Dia menghindari teman-temannya, Eri dan Shota. Dia juga bahkan tidak lagi tertarik pada lukisan.

Suatu waktu, Akito pergi checkup rutin dan dia bertemu dengan Haruna, seorang gadis yang juga memiliki penyakit mematikan (saya juga lupa nama penyakitnya, sorry) dengan waktu hidup hanya enam bulan. Mereka berdua dipertemukan secara tidak sengaja di roof top rumah sakit. Karena sama-sama suka melukis, Akito dan Haruna mudah akrab. Disini, Akito tahu Haruna sakit tapi tidak sebaliknya. Akito memilih untuk merahasiakan kondisinya dan memprioritaskan Haruna. Akito menunjukkan sikap ini salah satunya dengan cara membantu Haruna untuk berhubungan kembali dengan teman masa kecilnya, Ayaka. Pertemuan ini membawa keceriaan dan cahaya dalam hidup Haruna yang sebelumnya sepi.

Selama sisa waktu yang mereka miliki, Akito dan Haruna menghabiskan waktu bersama, seperti melihat kembang api dan menghadiri festival sekolah. Selama itu, Haruna perlahan menularkan optimismenya ke Akito yang waktu hidupnya juga tidak lama lagi.

Dinamika Karakter

Kekuatan utama dari “Drawing Closer” sudah pasti terletak pada karakter-karakternya yang kuat dan dinamis. Akito, yang awalnya putus asa setelah menerima diagnosisnya, menemukan harapan baru dalam sosok Haruna yang optimis dan penuh semangat. Haruna, di sisi lain, mendapatkan teman dan cinta di masa-masa terakhir hidupnya.

Haruna dan Akito disini tidak menye-menye. Ekspektasi awal saya, ceritanya bakal mengharu-biru dan bikin sesenggukan (yes, I am talking something about Violet Evergarden Eps 10 and Your Lie in April), tapi nyatanya tidak. Memang ada scene-scene mengharukan tapi porsinya cukup dan tidak berlebihan.

Drawing Closer meninggalkan ruang untuk memperlihatkan kehangatan dan optimisme di antara Akito dan Haruna. Mereka secara sadar memilih untuk menghargai setiap momen, living the life to the fullest (walaupun tidak sampai seekstrem main bungee jumping, dll gitu lah).

Tema dan Pesan

Film ini kasarnya bercerita tentang bagaimana menghadapi hidup dari perspektif orang-orang yang kuota waktunya terbatas. Pesan utamanya jelas adalah untuk menjalani hidup dengan penuh makna, enjoy while it last. Selain itu, Drawing Closer juga mengingatkan saya kalau kebahagiaan bisa ditemukan di di waktu dan tempat yang tidak terduga, di rooftop pas mau checkup misalnya.

Selain itu, film ini juga menggambarkan bagaimana bentuk sebuah ketulusan itu. Akito mengira kalau dia “menyelamatkan” Haruna. Tapi ternyata hal ini goes both ways. Haruna memberikan makna baru pada Akito dengan cara yang subtle dan wholesome.

Sinematografi dan Musik

“Drawing Closer” juga menonjol dalam hal sinematografi dan musik. Penggunaan warna-warna pastel memberikan kesan lembut di mata dan menciptakan suasana yang sensitif dan penuh perasaan. Musik yang emosional karya Seiji Kameda, yang sebelumnya bekerja sama dengan sutradara Takahiro Miki, memperkuat pengalaman menonton dan membantu menyampaikan emosi yang mendalam dari setiap adegan.

Soal musik, OST film ini juara. Super enak. The song added to my playlist and currently on repeat setiap saya olahraga.

Impresinya sulit diungkapkan lewat tulisan, so silahkan dengarkan sendiri saja MV-nya.

Penutup

“Drawing Closer” adalah tontonan buat kamu-kamu yang suka drama romantis dengan sentuhan emosional. Cerita yang sedih ditampilkan bareng sinematografi yang indah, warna yang kalem, dan musik yang tidak menye-menye adalah perpaduan yang di luar ekspektasi saya, in a good way.

Oh satu lagi buat penutup. Natsuki Deguchi (yang jadi Haruna) di sini cakepnya kayak malaikat.

Category:

Date:

Up next:

Before:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *