Raksasa kecil

Sepakbola unarguably adalah olahraga paling populer di muka bumi. Di dunia pop culture Jepang pun begitu. Ada banyak anime (dan manga) yang bercerita tentang olahraga ini. Mulai dari Inazuma Eleven yang fantasi sampai Giant Killing yang pendekatannya realistis.

Jenis olahraga lain sebenarnya juga mempunyai adaptasi anime dan manganya sendiri. Namun karena olahraganya sendiri tidak begitu populer, makanya gaung anime(dan manga)-nya juga tidak terlalu terasa.

Sedikit pengecualian untuk Haikyuu!!

Haikyuu!! ini cukup anomali karena kepopulerannya ini tidak wajar. Buat yang belum tahu, Haikyuu!! adalah manga/anime tentang bola volley.

Repeat after me, bola volley.

Ini olahraga jelas kalah jauh pamornya dibanding sepakbola. I mean siapa sih pemain voli yang dikenal sama masyarakat mainstream? Di Jepang pun kayaknya olahraga ini tidak populer-populer amat. Tapi anehnya anime dan manga Haikyuu!! ini tetap populer, bahkan di level sampai membuat olahraga volley itu sendiri digandrungi banyak orang.

Haikyuu!! sendiri ceritanya mengikuti kisah Hinata, murid yang cita-citanya menjadi spiker (tukang smash) paling jago di Jepang. Nah, seperti halnya di olahraga lain, kadang bentuk fisik seseorang itu jadi faktor yang menentukan. Namun Hinata yang tingginya cuma 163 cm tidak menyerah menjadi spiker berkat dukungan teman-temannya, terutama Kageyama si setter (pengumpan).

Nah, baru-baru ini, Haikyuu!! merilis movie terbarunya yang berjudul Haikyuu!! The Dumspter Battle (Gekijôban Haikyû!! Gomi Suteba no Kessen). By the way, filmnya sudah bisa kamu tonton di bioskop sekarang.

For the record, I am not Haikyuu!! fan or volleyball fan. Anime olahraga yang saya tonton dengan khusyuk justru adalah Diamond no Ace yang notabene adalah anime baseball. Saya cuma nonton season 1-nya aja, tapi itu pun banyak saya skip. But suprisingly, saya bisa enjoy menonton filmnya selama 1 jam 30 menit durasinya.

10 menit setelah keluar dari bioskop, rasanya saya langsung mau main voli dan lompat-lompat (atau terbang?) kayak Hinata.

Sayangnya ini bukan dibuat untuk kamu-kamu yang bukan fans Haikyuu. Tidak ada pengenalan karakter. Pas nonton, saya tidak akan diberitahu ini siapa atau itu siapa. Saya “dipaksa” mengingat kembali beberapa karakter dan sifatnya selama menonton. But, hal itu sama sekali bukan masalah.

Kalau kamu tidak bisa menikmati interaksi antara karakternya, setidaknya niscaya kamu masih bisa menikmati keseruan pertandingannya. Yup, film ini isinya “cuma” satu pertandingan volley antara Nekomata dan Karasuno, dua team jago yang (kayaknya) sudah lama “tertidur”. Kedua tim ini diceritakan punya sejarah ptertemuan panjang dan kali ini makin seru karena masing-masing team punya senjata rahasianya sendiri (Kenma di Nekomata dan Hinata di Karasuno).

Walaupun cerita filmnya cuma satu pertandingan, tapi intensitasnya bikin melek penonton karena ada beberapa kali rally panjang. Bola yang terbang cepat dari satu sisi lapangan ke sisi lapangan yang lain sungguh bikin berdebar-debar.

Bagaimana kalau kamu tidak tahu aturan-aturan bola volley? Masih bisa dinikmati?

Bisa banget. Pertandingan yang seru itu bisa dinikmati walaupun kamu tidak ngerti-ngerti amat tentang olahraga tersebut.

Asli, saya yang cuma duduk dan menonton pun jadi ikut capek karena terbawa suasana.

Karakter favorite? Kalau saya adalah Kageyama.

Sebagai pembaca dan penonton Diamond no Ace, saya merasa karakter Kageyama ini mirip Miyuki. Tugasnya di lapangan adalah memastikan kalau rekan mereka bisa mengeluarkan kemampuan terbaiknya untuk team.

Spoiler dikit. Saat Hinata udah hilang kepercayaan dirinya akibat jebakan Kenma, Kageyama memilih untuk melakukan four set dari tengah lapangan. Ini adalah scene favorite saya.

I don’t really know what it means, tapi ini kayaknya, correct me if I’m wrong, mirip dengan situasi tap-in di depan kotak penalty di sepakbola atau situasi bola tanggung hasil kembalian lawan di badminton. Alias high chance of success!

Seorang setter, memberi umpan manis untuk spiker yang mentalnya patah. Ini jelas perlu chemistry yang tidak main-main. Imagine kalau kesempatan ini juga gagal, selesai itu Karasuno. Kageyama mempertaruhkan kepentingan satu team demi Hinata.

Kageyama melakukan ini guna memulihkan lagi mental Hinata. Mental yang patah lebih berbahaya dari skill yang payah. Kageyaman mengerti akan hal ini dan dia bertaruh kalau rekannya itu bisa menyelesaikannya.

Saat momen ini tampil di layar besar, I guarantee you scene yang bikin hati berdebar-debar. Rasanya seperti kita ini ikut ambil melompat menjangkau bola yang tingginya sekitar 3 meter di atas kepala.

Dari segi animasi pun juga tidak main-main. Angle-angle-nya ada beberapa yang di luar nalar seperti dari sudut kanan/kiri bawah atau dari bawah net. Ini bikin aksi-aksi para pemain makin keren.

Spoiler lagi sedikit, ada beberapa menit momen dimana kamera mengambil sudut pandang Kenma, kayak lagi pakai kamera GoPro gitu di kepala. Di momen ini, kalau kamu tipe yang ga aktif-aktif banget berolahraga, terasa banget kalau Kenma udah capek sampai hampir mau mati. Saya yang cuma duduk-duduk doang aja ikut merasa capek. Jarang rasanya ada anime yang bereksperimen dengan POV ini.

Haikyuu!!: Dumpster Battle memang bukan untuk non-fans, tapi untuk fans olahraga volley. Kita ga perlu tahu siapa karakter-karakternya. Yang perlu kita tahu adalah volley ini olahraga yang sama menariknya dengan sepakbola.

Haikyuu!! delivers that excitement.

Category:

Date:

Up next:

Before:

One response to “Raksasa kecil”

  1. […] Dari segi visual, Ao Ashi sudah tentu inferior dibandingkan dengan Blue Lock. Gaya animasi Ao Ashi masih terkesan jadul. Animasinya memang dinamis tapi tidak se-fluid Haikyuu, terutama di Haikyuu: Dumpster Battle. […]

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *