Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering mendengar tentang betapa dalamnya cinta seorang orang tua terhadap anaknya. Sebuah kisah yang sangat berkesan bagi saya terjadi beberapa tahun lalu ketika ayah membela saya saat saya dituduh yang tidak-tidak d sekolah.
Ketika saya menghadapi masalah besar di sekolah, ayah tidak hanya memberikan dukungan moral, tetapi juga turun tangan langsung untuk memastikan saya mendapatkan keadilan.
Meski mungkin terlihat sepele bagi sebagian orang, tindakan ayah yang penuh cinta dan keberanian itu sangat membekas di hati saya. Saking membekasnya, saya sampai hanya mau apply kerja di perusahaan yang bisa work-from-home. Ini semata-mata karena saya ingin memastikan kedua orang tua mendapatkan perhatian yang cukup seiring dengan bertambahnya usia.
Pengalaman inilah yang membuat saya merasa hooked dengan anime berjudul “My Home Hero,” yang juga mengangkat tema tentang cinta dan pengorbanan keluarga.
Sinopsis
Karakter utama kita bukan anak muda di usia prime 25 tahunan, tapi bapak-bapak paruh baya bernama Tetsuo Tosu. Dia ini cuma karyawan kantoran biasa yang hobi baca novel misteri. Dia punya anak perempuan yang bernama Reika. Reika ini masih kuliah dan lagi pacaran sama Nobuto. Masalahnya, Nobuto ini anggota yakuza, dan dia abusive banget sama Reika.
Sebagai seorang bapak, Tetsuo meminta Reika untuk putus dan meninggalkan Nobuto. Tapi Reika menolak. Sebagai penganut “I can fix him” mentality, Reika percaya kalau Nobuto itu orang baik dan bisa berubah.
Suatu waktu, Tetsuo menyelinap masuk ke apartemen Reika diam-diam. Dia ingin mencari bukti kelakuan buruk pacar putrinya itu. Sayangnya tiba-tiba Nobuto kembali ke apartemen Reika. Karena sudah kadung naik pitam, Tetsuo membunuh Nobuto.
Tidak ingin Reika berurusan sama yakuza, Tetsuo, bersama dengan istrinya, Kasen, secara sadar membuat membuat seolah-olah Nobuto menghilang tanpa pamit. Saya tidak bisa menjelaskan di sini gimana caranya. Silahkan tonton sendiri di official YouTube channel Ani One Asia.
Karena Nobuto pergi, sesuai harapan, Reika kembali pulang ke rumah. Teman-teman Nubuto mencari-cari Nobuto dan memata-matai Tetsuo dan keluarganya. Diketahui ternyata Nobuto adalah anak dari Yoshitatsu, si ketua yakuza. Damn.
Yoshitatsu (dan temannya Kubo) lalu menugaskan Kyōichi untuk mendekati keluarga Reika. Dia sebenarnya ga mau, tapi karena utang keluarganya, dia menurut saja. Kyoichi menjadi dekat dan menaruh curiga kalau Tetsuo adalah pembunuh Nobuto. Tapi Nobuto somehow selalu one step ahead of him.
Karena progress-nya lambat, Yoshitatsu jadi hilang kesabaran. Dia turun gunung, mencari bukti sendiri di apartemen Reika. Di sana, dia bertemu Tetsuo.
Dua bapak-bapak sayang anak itu saling adu pukul sampai mati.
Kasih bapak sepanjang masa
Saya menemukan anime ini secara tidak sengaja. Genre-genre realistis gini sebenarnya bukan genre saya. Tapi episode satu sudah membuat saya investasi hati ke Tetsuo.
Seorang ayah yang biasa-biasa saja, berubah menjadi ahli pembunuhan ruang tertutup ini terlalu mindblowing buat otak saya. Kasen, istrinya, justru lebih di luar nalar. Saat tau kalau suaminya membunuh yakuza, Kasen ini tidak berteriak histeris. Dia justru sangat kalem dan secara sadar terus memberi dukungan tidak cuma emosional tapi juga turun langsung melakukan aksi-aksi berbaya yang diminta Tetsuo.
Yang menyebalkan justru Reika. Asli, saya merasa Reika ini beban karena karena dia naif atau dia polos. Dia bahkan hampir membahayakan keluarganya karena dengan bodohnya mau ketemu lagi sama Nobuto. Real beban.
Karakterisasi Kyoichi dan Yoshitatsu juga menarik. Backstory keduanya digarap perlahan dan ini membuat saya lumayan bersimpati sama mereka. Saya tidak bisa melihat mereka sebagai pure villain jadinya.
Di saat story-nya solid, harus saya akui kalau animasi dan visualnya kayak kurang diperhatikan.
Anime ini dibuat oleh Tezuka Productions. Yes, ini studio yang sama yang membuat Astro Boy. Memang, seni dan animasinya tidak buruk. Tapi entah kenapa ada beberapa adegan yang terlihat aneh di mata saya. Misalnya, ketika Tetsuo membunuh Nobuto. Adegan itu gelap dan buram. Mungkin maksudnya untuk memberi kesan ngeri ya, sayangnya kurang berhasil. Saya bahkan sampai harus meningkatkan brightness level laptop supaya bisa lebih enak dilihat.
Satu lagi. Anime ini kayak suka banget bikin beberapa adengan nge-blur sampai di tahap kebanyakan.
Akhir kata, bagi saya pribadi, anime ini tidak hanya menghibur, tetapi juga mengingatkan saya pada kasih sayang tanpa syarat yang telah diberikan oleh orang tua saya.
Oiya. Anime ini sudah diadaptasi menjadi live action dan bisa ditonton di Disney+.
Leave a Reply