Writer’s block

Writer’s block adalah momok bagi semua penulis, termasuk yang kelasnya amatiran seperti saya ini. Kondisinya biasanya saat si penulis tidak bisa membuat tulisan baru atau bahkan melanjutkan tulisan yang sudah dimulai.

Kalau sudah begini, karena saya amatiran, tulisan itu akan jadi draft saja selama berhari-hari atau bahkan berminggu-minggu.

Terus bagaimana mengatasinya?

Kalau saya sih dengan nonton film/series, ya. Banyaknya layanan streaming di jaman sekarang bikin saya tidak perlu jauh-jauh cari fresh care air saat mengalami writer’s block, walaupun tidak berarti saya lanjutkan juga tulisannya, sih wkkw.

Tapi ada suatu waktu, saat saya sedang bingung mau nulis tentang apa, saya menemukan film yang agaknya relate dengan saya sedang stuck dalam menulis. Judulnya Argyle. Bisa kamu tonton gratis di Apple TV.

Sinopsis

Filmnya sendiri tentang seorang penulis bernama Elly Conway, yang sama seperti saya, sedang mengalami writer’s block untuk melanjutkan karyanya. Bedanya si Elly ini penulis professional sedangkan saya nulis ya buat hobi hahahihi aja.

Saya bilang melanjutkan karya karena diceritakan Elly ini sudah bikin 4 buku yang isinya bercerita tentang seorang agen rahasia, Argylle, yang berusaha untuk mengungkap kejahatan Division. Fyi, Division ini semacam organisasi spionase internasional but turn rogue gitu lah. Nah, si Elly ini lagi dalam proses membuat buku kelima tapi dia mengalami writer’s block untuk bagian ending-nya.

Untuk mencari inspirasi, Elly mau balik ke rumah ibunya. Di perjalanan, dia ketemu sama penggemar bukunya. Turns out, si penggemar ternyata adalah agen beneran!

Agen mata-mata itu namanya Aidan. Dia menjelaskan bahwa organisasi jahat yang dia karang (padahal beneran ada) itu ingin menangkap dan membunuh Elly.

Kenapa? Karena Division menganggap Elly bisa memprediksi masa depan! Semua yang Elly tulis di novel adalah kejadian nyata, yang kadang mendahului waktu.

Aidan lalu membawah Elly ke Inggris untuk bersembunyi. Di sana Elly bertemu orang tuanya. Plot twist (pertama), orang tua Elly ternyata juga agen rahasia, yaitu Division itu sendiri!

Source: Fort Worth Report

Aidan dan Elly pun kabur ke Prancis untuk bertemu dengan mantan wakil direktur CIA, Alfie Solomon. Plot twist (kedua), Alfie mengungkapkan kalau Argylle tidak sepenuhnya fiksi. Elly sebenarnya adalah Argylle itu sendiri!

Nama asli Elly adalah Rachel Kylle dan kata “Argylle” berasal dari “R. Kylle” (kalau saya tidak salah ingat, ya).

5 tahun yang lalu, Division mencuci otak agent Rachel Kylle dan mengganti namanya menjadi Elly, menanamkan kepribadian dan ingatan palsu supaya Division bisa mendapatkan “masterkey” sebelum keberadaan mereka diketahui dunia. Selama itu, Aidan terus mengawasi Elly dari jauh, mencegah supaya Division tidak bertindak keluar batas.

Fyi, Aidan ini muncul di karya fiksi Elly sebagai karakter “Wyatt”.

Setelah cukup memahami situasi dan kenyataan yang sebenarnya, Aidan dan Rachel pergi ke Arab. Mereka ingin bertemu Ritter dan mengambil Masterkey itu. Plot twist (ketiga), Ritter mengungkapkan bahwa Rachel sebenarnya adalah double agent! Elly malahan salah satu yang paling loyal kepada Division!

Namun, agent Rachel Kylle membelot dan mengkhianati Division. Dia bekerja sama dengan Aidan dan Alfie untuk mengungkap Division. Inilah kenapa Division ingin menangkap dan membunuh Elly di bagian-bagian awal tadi.

Back to story. Elly dan Aidan ditangkap Division, tapi mereka membebaskan diri. Sayangnya, mereka ada di kapal kargo di tengah laut sehingga tidak bisa kabur. Ritter (bosnya Division) pun berkonfrontasi dengan mereka disitu.

Saat hampir kalah (karena Elly dikendalikan gelombang otaknya lol), munculnya Keira yang datang membantu. Keira ini dulunya adalah rekan satu tim Rachel dan Aidan, dan selama ini dianggap mati dalam misi.

Source: mashable

Ritter akhirnya berhasil dikalahkan dan masterkey berhasil dikirim ke Alfie.

Pasca kejadian itu, Elly melanjutkan perannya sebagai novelis. Plot twist (keempat), dalam sebuah event book signing, plot twist Argylle yang sebenarnya malah muncul!

Lah wkwk.

Action + comedy yang biasa aja pas

Kalau kamu coba mencari review film ini di internet, kamu akan menemukan kalau Argylle ini lebih hype dari aspek di luar filmnya. Mulai dari bukunya yang konon dikarang sama Taylor Swift sampai katanya nyambung sama universe Kingsman.

Tapi ya udah. Let it as conspiracy theory. Namun, sebagai sebuah film tentan agen mata-mata dengan bumbu komedi, Argylle ini tetap lumayan menghibur. Banyak plot twist, tapi tidak rumit. Proporsi antara aksi dan komedinya juga cukup seimbang.

Hal menarik lain adalah Karakter-karakternya. Memang ada yang ujug-ujug tampil dan tidak berkesan tapi kapan lagi ya kan kita bisa liat Henry Cavill yang sigma banget tampil dengan gaya rambut aneh wkkw.

Source: independent.co.uk

Dari segi CGI, mungkin Argylle tidak menonjol, namun sinematografi dan teknik pengambilan gambarnya sangat baik. Setiap adegan pertarungan dikoreografikan dengan apik, ditambah teknik kamera yang membuat suasana semakin seru dan menegangkan, namun tetap nyaman dilihat mata.

Dan siapa yang bisa melupakan fighting scene sambil ice oil skating ini ya kan.

Category:

Date:

Before:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *